detail

Pemprov Sultra Dan Cruise Asia Rancang Rute Wisata Baru Ke Muna Kolaka Dan Kendari

Pemprov Sultra dan Cruise Asia Rancang Rute Wisata Baru ke Muna, Kolaka, dan Kendari

Blog Single

Dispar Sultra — Kota Baubau kembali menjadi sorotan pariwisata internasional dengan kedatangan kapal pesiar mewah NV. Silver Cloud yang bersandar di Pelabuhan Murhum, Minggu (13/7). Kapal yang dioperasikan oleh Cruise Asia Indonesia (Bali) ini membawa sekitar 250 wisatawan mancanegara dari Australia, Selandia Baru, dan sejumlah negara lainnya.

Kedatangan wisatawan disambut secara resmi oleh Pemerintah Kota Baubau dengan pertunjukan seni budaya lokal serta pengalungan kain tenun khas Buton. Setelah itu, para turis mengikuti landtour ke sejumlah destinasi unggulan, seperti Pasar Tradisional Wameo, Kampung Tenun Sulaa, Istana Sultan Buton (Malige), dan berakhir di Benteng Keraton Buton untuk menyaksikan ritual Pekande Kandea serta mengeksplorasi kawasan benteng.

Kehadiran kapal ini sejalan dengan visi Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka (ASR), yang tengah mendorong Sultra menjadi kawasan unggulan pariwisata bahari dan budaya yang inklusif serta berkelanjutan. Pemerintah Provinsi aktif memperkuat konektivitas antarwilayah dan pengembangan destinasi berbasis budaya serta kearifan lokal.

Saat ini, Pemerintah Provinsi Sultra tengah menjajaki kemungkinan perluasan rute pelayaran kapal pesiar ke sejumlah daerah lain, yakni Kabupaten Muna, Kolaka, Kota Kendari, dan Labengki. Rute landtour yang dirancang mencakup destinasi unggulan seperti:

Situs Prasejarah Liangkabori (gua purba dengan lukisan tangan dan simbol leluhur),
Pulau Padamarang (destinasi ekowisata laut),
Taman Wisata Alam Mangolo (hutan tropis kaya flora-fauna),
Perkebunan Cengkeh Sani-Sani (wisata agro berlatar pegunungan asri), serta
Kebun Raya Kendari (pusat konservasi dan edukasi lingkungan yang terintegrasi dengan ruang hijau kota).
Untuk merealisasikan rencana ini, Pemerintah Provinsi bekerja sama dengan Destination Asia akan melakukan survei menyeluruh ke lokasi-lokasi yang direncanakan. Survei akan mencakup identifikasi potensi wisata, kondisi teknis pelabuhan (kedalaman dermaga dan fasilitas sandar), serta kesiapan infrastruktur pariwisata darat, mulai dari akomodasi, transportasi, pemandu wisata, hingga potensi interaksi budaya lokal.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara, H. Belli HT, dalam sambutannya di Baruga Keraton Buton menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari strategi pariwisata jangka panjang yang bertujuan memperluas pemerataan manfaat ekonomi, mengangkat potensi lokal, serta membuka peluang investasi di sektor wisata pelayaran.

“Yang kita dorong bukan hanya kunjungan wisata, tapi sistem. Kita siapkan dermaga, pelaku jasa, pemandu lokal, hingga paket budaya. Jadi ketika kapal datang, semua sektor lokal ikut bergerak. Tahun ini ada lima kapal pesiar yang singgah di Sulawesi Tenggara. Kita harap tahun depan jumlahnya bisa meningkat,” ungkapnya.

Dengan pengembangan rute dan peningkatan kesiapan layanan pariwisata, Sulawesi Tenggara diharapkan dapat tumbuh menjadi hub utama wisata kapal pesiar di kawasan Indonesia Timur, yang menyajikan perpaduan laut, budaya, dan alam tropis dalam satu paket perjalanan berkelas dunia.

Ke depan, strategi promosi juga akan diperkuat melalui pendekatan direct marketing ke pasar-pasar utama wisatawan, seperti Bali dan wilayah potensial lainnya.
Sebagai tindak lanjut, Destination Asia telah menjadwalkan satu kapal pesiar tambahan yang akan kembali bersandar di Baubau pada 23 Juli 2025 mendatang.(*)

Bagikan halaman ini:

Postingan Terkait :